Berita

Marhaban Yaa Ramadhan



Marhaban Yaa Ramadhan, beberapa hari lagi kita masuk bulan Ramadhan. Marhaban berakar dari kata rahib yg berarti 'luas' atau 'lapang'. Kata “Ramadhan” berasal dari kata 'ramidha-yarmadhu' yang berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. 

Dinamakan Ramadhan karena bulan ditetapkan wajib berpuasa ini, cuaca di Jazirah Arab sangat panas, bisa membakar sesuatu menjadi kering. Ramadhan bisa berarti ‘mengasah’ karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, pisau, tombak dan sebagainya) untuk menghadapi peperangan pada bulan setelahnya.

Tiada nama bulan yg disebutkan dalam al-Qur'an kecuali Ramadhan (QS al-Baqarah 2:185). Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam, dan merupakan bulan penuh keberkahan, kebaikan. 

Marhaban Yaa Ramadhan kita ucapkan untuk menyambut bulan suci itu. Kalimat 'Marhaban yaa Ramadhan' mengandung arti bahwa kita menyambut tamu Ramadhan dgn lapang dada, penuh kegembiraan, tamu istimewa, bukan keluh kesah, kekesalan atau menggerutu. 

Inilah hari-hari dalam satu bulan dimana kita menahan dan mengendalikan nafsu makan, amarah dan seksual. Bulan yang pada siang hari itu kita larut dalam ibadah puasa hanya berharap ridho Allah semata. Kekuatan ruhiyah puasa kita mampu menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan sholat dan tadarus al-Qur'an. 

Perjalanan menuju Allah yang dilukiskan dlm kitab Madarij as-Salikin karya Ibnu Qoyyim al-Jauziyah;

"Ada gunung tinggi yang harus ditelurusi guna menemuiNYA, itulah nafsu. Gunung itu ada lereng yang curam, belukar yg lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Namun, bila ada tekad tetap membara, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang. Saat itulah akan nampak dgn jelas rambu-rambu jalan, tempat-tempat indah utk berteduh, serta telaga-telaga jernih utk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraaan 'ar-rahman' utk mengantar sang musafir bertemu dgn Kekasihnya, yakni Allah SWT. "

Bersama perjalanan Ramadhan, bulan kita berpuasa dan mengharapkan agar jiwa-raga diasah dan diasuh serta diperbaiki guna meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Insya Allah. (zie)
Allahu a'lamu bishowab.

@humassmanjas

Pencarian